Kamis, 13 Juni 2013

laporan penagruh ruang gelap kacang hijau



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelituian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa cahay
a merupa energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk melihat. Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.
1.2  Perumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya terhadap pengaruh pertumbuhan kacang hijau.
1.3  Tujuan

Dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap tanaman kacang hijau dengan pemberian intensitas yang berbeda-neda.


BAB II
DASAR TEORI

Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
*     
1.Air
2.Suhu
3.Oksigen
4.Cahaya
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30
C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.













BAB III
METODE

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Ada pun alat yang di   gunakan
1.      Kapas
2.      Am,lu

4. Box
5. Penggaris
6. Benang
7. Gunting
8. Isolasi
9. Gelas Ukur
3.1.2 Bahan : 1. Kacang hijau
2. Air
3.2 Cara Kerja
1. Rendam kacang ijo selama satu malam agar kacang ijo lebih cepat tumbuh.
2. Pilihlah kacang ijo yang akan ditanam ( gunakan kacang ijo yang keadaannya sama ).
3. Susun kapas pada masing-masing cawan petri (cawan petri berjumlah 3 buah).
4. Tuang air sebnyak 30mL ke dalam cawan petri.
5. Letakkan 5 buah kacang ijo pada masing-masing cawan petri (jumlah semua kacang hijau 15 biji).
6. Berilah nomer pada masing-masing cawan kacang ijo agar tidak tertukar.
7. Beri perlakuan yang berbeda pada masing-masing cawan petri tersebut.
8. Taruh cawan petri yang petama di tempat yang langsung terkena sinar matahari tanpa ada penghalang/tanpa diberi perlakuan.
9. Beri penutup mika pada cawan petri yang kedua, sesudah itu cawan petri yang kedua di taruh di tempat yang sama dengan cawan yang pertama namun cawan petri yang kedua dalam keadaan ditutupi oleh mika.
10. Tutupi cawan ketiga dengan kardus (box), sesudah itu cawan petri yang ketiga di taruh di tempat yang sama dengan cawan yang pertama dan kedua namun cawan petri yang ketiga tetap ditutupi dengan kardus (box).
11. Siram masing-masing cawan yang berisi kacang hijau itu sekali sehari dengan menggunakan air sebanyak 30mL.
12. Ukur dan catat perubahan pada tiap-tiap kacang hijau tiap hari selama 7 hari.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
Hari Panjang Batang (cm) Banyak daun Lebar daun (cm)

(maaf gak bisa ditampilin)
4.2 Pembahasan
Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan dari percobaan I, II dan III menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau pada percobaan 2 dan 3. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar . Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau pada percobaan 1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sedangkan tanaman kacang hijau pada percobaan 2 tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup karena terhalang oleh plastik mika. Karena itu tanaman kacang hijau pada percobaan 2, tidak tumbuh secara normal seperti tanaman pada percobaan 1 seperti daunnya tidak melebar dan pertumbuhan daunnya abnormal ( seringkali ukurannya menyusut ), selain itu batangnya berwarna hijau kemerahan dan batangnya loyo, ukuran batangnyapun lebih kurus daripada tanaman pada percobaan 1. Akan tetapi perkecambahannya lebih cepat. Berbeda dengan percobaan 1 dan 2, tanaman pada percobaan ketiga tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Meskipun begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan 3 lebih cepat daripada pekecambahan pada percobaan 1 dan 2 . Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi tanaman kacang hijau pada percobaan 3 tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar . Selain itu, ada pula perbedaan pada masing-masing 5 kacang hijau yang terdapat pada cawan petri pertama (kacang hijau yang dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung).
Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada cawan petri pertama dengan tanaman kedua belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang batangnya karena selisih antara kedua tanaman tersebut hanya 0,1 cm saja. Pada tanaman lainnya di cawan petri pertama juga begitu. Namun, tanaman keempat dan kelima merupakan tanaman yang panjang batangnya paling panjang yaitu 1,65cm. Tidak hanya ada perbedaan saja pada 5 kacang hijau yang terdapat di cawan petri pertama pada hari pertama, namun terdapat pula kesamaannya yaitu sama-sama belum memiliki daun dan akarnya belum terlalu terlihat. Pada hari kedua pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada tanaman pertama yang pada hari pertama panjangnya 1,2cm dan pada hari kedua panjangnya menjadi 1,45cm. Kacang hijau yang paling panjang, panjang batangnya yaitu kacang hijau yang ke-4 sepanjang 1.9cm. Pada hari ketiga pun juga sama. Kacang hijau yang paling panjang adalah kacang hijau ke-4 pada cawan petri pertama. Namun berbeda dengan hari ke-4. Pada hari ke-4, kacang hijau yang pertama tumbuh dengan cepat sebanyak 1,8cm dari haru sebelumnya. Jadi panjang batangnya adalah 3,6 cm. Dari hari pertama sampai hari keempat, tidak ada daun pada tumbuhan kacang hijau. Namun pada hari ke-5, daun pada tumbuhan kacang hijau mulai tumbuh pada kacang hijau pertama, kedua dan kelima. Masing-masing banyak daun berjumlah 2 buah. Terjadinya perbedaan pada tumbuhan kacang hijau yang telah berdaun dengan yang belum berdaun dikarenakan posisi kacang hijau di dalam petri tersebut. Posisi kapas yang tidak rata karena saling tumpang tindih sehingga ketebalan kapas juga berbeda-beda dan oleh karena itu, kacang hijau yang letak kedalamnya berbeda-beda. Karena semakin dalam kedalamannya akan menyebabkan tanaman itu mendapatkan air yang lebih banyak karena pada percobaan kali ini, bila permukaannya lebih rendah, maka akan digenanggi banyak air. Sampai pada hari ke-6, pertumbuhan tanaman kacang hijau semakin cepat dan mengakibatkan bertambahnya panjang batang dan munculnya daun pada tanaman kacang hijau ke-3 dan ke-4 pada cawan petri pertama yang sebelumnya belum berdaun namun jumlah daunnya tetap sama yaitu tetap 2 lembar. Berbeda dengan hari ke-7, pertumbuhan tanaman kacang hijau bukannya bertamabah malah menyusut/berkurang.Mungkin ini dikarenakan pada hari ke-7, akar dan batang usdah dapat di bedakan sehingga panjang batang dulunya diukur, sebenranya itu termasuk panjang akar juga, tapi karena belum terlalu terlihat mana yang bagian akar dan batang, maka diukur dari ujung akar sampai ujung batang. Penyusutan terlihat pada tanaman ke-1 sampai ke-4 yang panjang batangnya berkurang sebanyak ±1cm. Berbeda dengan lebar pada daun. Lebar pada daun tetap berkembang dan ukurannya juga semakin lebar (besar/luas).
Tanaman kacang hijau yang ditutupi dengan mika (pada cawan petri ke-2) pada hari pertamanya panjang batangnya sudah mencapai ±2 cm namun belum berdaun. Daun pada tanaman kacang hijau rata-rata tumbuh pada hari ke-2. Hanya tanaman kacang hijau ke-3 yang belum berdaun. Bila dilihat jumlah daun pada tanaman kacang hijau ke-4 berbeda dengan tanaman kacang hijau yang lain pada cawan petri ke-2 karena daun yang baru tumbuh hanya 1 buah tetapi pada hari ke-3 nya, daunnya sudah berjumlah 2 buah. Pada hari ke-3, ada panjang batang tanaman kacang hijau yang berkurang. Sebenarnya belum tahu juga mengapa hal ini bisa terjadi. Apa dikarenakan kesalahan dalam menghitung maupun faktor-faktor lain. Selain itu, pada tanaman kacang hijau ke-3 menunjukkan bahwa tanaman itu sudah mulai mati dan membusuk yang terlihat dari warnanya yang mencoklat dan juga baunya yang tidak enak. Maka dari itu, pada saat pendataan/penghitungan dan pengamatan pada hari ke-4 sampai seterusnya tidak di hitung lagi perubahannya karena tanaman kacang hijau itu telah mati. Setelah itu, dari dari ke-5 sampai ke-6 tanaman terus berkembang dan tumbuh. Panjang batang yang paling panjang pada hari ke-6 pada tanaman kacang hijau ke-2. Pada hari ke-7, terulang kembali hal yang sama juga seperti yang dialami oleh cawan petri pertama yaitu berkurangnya panjang batangnya yang dikrenakan ada beberapa bagian yang telah berubah menjadi akar dan juga daun pada tanaman kacang hijau yang ke-4 putus karena secara tidak sengaja terpegang dan tertarik pada saat proses pengukuran tanaman itu dan juga dikarenakan terlalu layunya daun tanaman kacang hijau itu sendiri.
Terdapat 1 cawan petri yang berisi 5 buah kacang hijau yang ditutupi oleh box. Cawan petri ini disebut cawan petri ke-3 agar mudah untuk membahasnya. Tanaman kacang hijau pada cawan petri yang ke-3 pada hari pertama ini, sama hal dengan tanaman kacang hijau di cawan petri yang ke-2 pada hari pertama yaitu sama-sama belum tumbuh daun dan rata-rata panjang batangnya ± 2 cm. Pertumbuhan panjang batang ini terus terjadi sampai ke-2 saja. Karena pada hari ke-2, tanaman kacang hijau yang ke-2 mengalami pengurangan panjang. Lalu setelah hari ke-3, tanaman kacang hijau yang ke-2 ini mati.Lalu setelah itu dari hari ke-4 sampai hari ke-7, sebagian besar pertumbuhan panjang batang terus bertambah dan lebar daunnya juga semakin lebar. Namun hari ke-7 pada tanaman kacang hijau ke-3, panjangnya berkurang sebanyak 1 cm dan begitu juga lebar daun pada tanaman kacang hijau ke-4 dan ke-5. Dari hari ke-2 sampai hari ke-7, jumlah daun pada tumbuhan kacang hijau ke-1 sampai ke-5 tetap sama yaitu 2 buah.
Pada saat percobaan ini berlangsung/dilakukan, pada hari ke-3 terjadi pergantian kapas/ media pada kacang hijau di cawan petri 1, 2 dan 3. Penggantian ini dilakukan karena pada cawan petri yang ke-2 dan ke-3, airnya telah menggenang dan ditakutkan bila hal ini dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kematian pada tanaman kacang hijau karena tanaman kacang hijau yang berada di dalam cawan petri ini secara teratur setiap 1 kali sehari akan disirami air sebanyak 30mL.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa, intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau karena kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya akan lebih kecil jaringan mesofilnya lebih kecil dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari pada kacang hijau yang tidak mendapatkan cahaya.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan peletakan kacang hijau di dalam petri jangan sampai ada salah satu kacang hijau yang terendam air sehingga menjadi mati dan jua selalu tetatur dalam menyiraman kacang hijau.

BAB VI
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi.Jakarta:Grafindo
Qlikers.Perlakuan Air pada Benih.http://qlikers.wordpress.com/makalahq/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang hijau
http://hidupsehatonline.com/?page id=20

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080825075517AATx43D




laporan observasi BPP Tanjung Selor



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan banyak mengandung zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga menghasilkan cukup banyak energi. Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang banyak terdapat di sekitar, mudah diperoleh dan berharga, relatif murah serta merupakan sumber vitamin dan mineral.
Buah dan sayuran adalah jenis makanan yang memeiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di took-toko, buah dan sayuran jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya, serat dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama.
Dibandingkan dengan serealia dan tanaman bergula (tebu dan gula bit) bahan pangan sayur-sayuran diproduksi paling banyak dan biasanya produksinya geografisnya terbatas. Buah-buahan diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau berri. Buah-buahan pohon digolongkan ke dalam buah yang berasal dari pohon buah-buahan yang menggugurkan daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada musim semi.
       Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten. Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z.


1.2  Tujuan Observasi Lapangan

a.       Untuk mengetahui struktur fisik buah-buahan secara langsung di lapangan.
b.      Untuk mengetahui jenis buah yang tergolong tanaman semusim dan tahunan.
c.       Melihat dan mengamati jenis buah yang di tanam di Balai Penyuluhan Peertanian (BPP).

1.3  Manfaat

1.       Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2.      Pengamat dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi) langsung











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Budidaya Sayur
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang disayur; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya), tetapi dapat pula batang yang masih muda (misalnya rebung) atau bonggol umbi. Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong, tomat, dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sebagai sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine [13], enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. [14] Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu ginjal.
2.2. Budidaya Buah
Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan ragam jenis buah. Keanekaragaman jenis ini tampak dari rasanya yang manis, asam, sepat, maupun pahit, dari bentuknya yang bulat mapun lonjong, dari ukurannya yang kecil maupun besar, dari tekstur kulit luarnya yang mulus, berlekuk, maupun berduri, bahkan dari warnanya yang hijau, kuning, jingga, maupun merah. Walaupun Indonesia kaya akan jenis buah, namun banyak penduduknya tidak peduli akan kekayaan itu.
       Suatu jenis buah yang disebut unggul karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas  tanaman buah lain yang sejenis
b.      Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda.
c.       Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan penampilan yang menarik
d.      Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas lainnya.
e.       Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga berpotensi ekspor.
Hampir semua orang pernah mengalami kesukaran memperoleh buah-buahan terbaik. Sering terjadi buah-buahan yang dipasarkan telah mengalami kerusakan selama pemrosesan atau selama perjalanan mulai dari kerusakan kecil, memar, atau bahkan hancur sama sekali. Yang terpenting adalah bagaimana memeilih buah-buahan serta mengerti cara merawat dan menyimpan agar buah dapat disajikan dalam kondisi terbaik.
Buah yang dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh. Oleh karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya pada waktu yang paling tepat dan baik untuk dimakan. Meskipun buah sama-sama berasal dari satu pohon, waktu masaknya berbeda-beda. Petani yang baik hanya akan memetik buah yang sudah masak di pohon dan membiarkan yang masih belum cukup umur.
Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan, lambat-laun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan akhirnya busuk. Buah yang masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil. Pada waktu buah menjadi tua, klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai dengan jenis buah.

Warna merupakan petunjuk tingkat kemasakan buah. Warna hijau menandakan buah yang masih muda, kecuali apel hijau, melon, anggur, gosberi, sejenis mangga, plum hijau, dan pisang. Warna yang menyala kekuning-kuningan, merah muda, atau merah tua meruapakn tanda bahwa kualitas buah bagus.

2.2 Tanaman Semusim
Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu musim" adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim sedang seringkali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi). Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki perilaku musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti narsisus, yang dikenal sebagai spring plants (tumbuhan musim semi), mengeluarkan daun di akhir musim dingin (musim salju) lalu berbunga dan kemudian layu kembali hanya dalam waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian kembali beristirahat dalam bentuk umbi.Perilaku musiman ini diatur secara hormonal dan dipengaruhi oleh suhu udara, panjang hari, serta ketersediaan air di tanah.

















ri pohon buah-buahan yang menggugurkan daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada musim semi3.
BAB III
HASIL PENGAMATAN OBSERVASI


3.1 Balai Penyuluhan Pertanian Tanjung Selor
3.1.1 Keadaan Umum
1. Propil Balai Penyuluhan Pertanian.

STRUKUR KELEMBAGAAN
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
TANJUNG SELOR



KA.BALAI
H.Syahruddin, s.pkp





SEKRETARIS
Samuji, s.pkp







Kelompok Fungsional BPP


Wibi tg.selot ulu
Parida
Kel.Binaan : 7





Wibi tg.selor ilir
Afan Paryanto,s.pkp
Ke. Binaan : 7

Wibi tg.selor timur
Sajidi s.pkp
Kel. binaan : 12

Wibi Jelarai selor
Suriani B.P,Sp
Kel Binaan : 9

Wibi tengkapak
Samsul Rn. s.pkp
Kel.binaan : 6
Wibi Bumi rahayu
H.Arifah bahtiar
Kel.binaan : 4
Wibi g. Sari
Taufiqurrahman
Kel.binaan : 4
Wibi apung
Samuji s.pkp
Kel.binaan : 11
Wibi bukit indah
Samsuriati
Kel.binaan : 6
Wibi G.seriang
Ribit riyanto s. PKP
Kel. Binaan : 7
Wibi Tg . buka sp 1
Alfian Sp.
Kel. Binaan : 15





Wibi tg Buka sp 8
Nugarningsih S, Sp
Kel.binaan : 4

Pada tahun 1983 Balai Penyuluhan Pertanian di Bangun Oleh NAIF ( Bank dunia Pertanian ) BPP Tanjung Selor terdiri dari 14  Penyuluh dalam 13 Desa untuk satu kepala Balai.

2.      Lahan Balai Penyuluhan Pertanian
Adapun luas lahan keseluruhan adalah 5 ha, yaitu 2 ha lahan basah dan 3 ha lahan kering. Untuk lahan basahnya belum di kelola secara baik karena keterbatasan oprasional, sehingga baru lahan kering yang di kelola untuk di tanam berbagai jenis tanaman baik tanaman semusim, herba dan tanaman tahunan.
3.      Jenis Taanaman
Adapun jenis Tanaman yang di budidayakan di Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Tanjung selor  Khususnya di lahan Kering Adalah Sebagai berikut :
a.       Melon
b.      Semangka
c.       Jambu air
d.      Durian
e.       Pisang
f.       Duku
g.      Lengkuas
h.      Buah naga

3.1.2   Budidaya Tanaman

1.      Budidaya Melon
melon memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C, untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi. Suhu pada siang hari untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan fotosintesis. Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90% kandungan melon terdiri dari air. Lokasi penanaman melon sebaiknya bukan bekas lahan tanaman melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil yang optimal.

Secara teknis pengolahan lahan yang dilakukan di sam dengan teori yang membedakan hanya saja pemberian bahan kimia nya yang berbeda karena tergantung dengan kondisi tanah tingkat serangan hama dan penyakitnya .

2.      Budidaya semangka

Buah semangka salah satu jenis buah-buahan yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Kenapa demikian? Karena semangka sangat mudah tumbuh di dataran tanah yang memiliki ketinggian 0-1000 m dpl. Jadi untuk budidaya semangka bisa dilakukan di datran rendah maupun dataran tinggi.
Secara teknis pengolahan lahan yang dilakukan di sam dengan teori yang membedakan hanya saja pemberian bahan kimia nya yang berbeda karena tergantung dengan kondisi tanah tingkat serangan hama dan penyakitnya. Dan pemberian pupuknya berbeda yaitu dengan membuat lubang tempat penyimpan pupuk  agar daun semangka tidak rusak akibat pemberian pupuk. 















BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun.
Berdasarkan siklus hidupnya, tumbuhan tahunan (perennial plants) adalah tumbuhan yang dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari pada dua tahun. Banyak di antaranya berupa pohon, meskipun terdapat pula terna ataupun semak.

5.2 Saran
           
            Sebaiknya kebun balai penyuluhan percontohan di rawat dengan baik .
















Daftar Pustaka





















D


DaftDD4
4gsdjrotein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten. Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z4.
Text Box: DOKUMENTASI FOTO
OBSERVASI LAPANG DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN

an tanaman bergula (teu dan gula bit) bahan panganh-buahan diartikan sebagai buah-buahan
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dankecuali untuk beberapa sayd yang
      
LAPORAN OBSERVASI

BUDIDAYA TANAMAN SAYUR DAN BUAH
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN






Oleh :

Nama               : Eka Ryani
Npm                : 2010-31-041
Fakultas           : Pertanian
Jurusan            : Agroteknologi




YAYASAN PENDIDIKAN TANAH SERIBU
UNIVERSITAS KALTARA
FAKULTAS PERTANIAN
TANJUNG SELOR
2013








KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.


Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan dengan judul "BUDIDAYA TANAMAN BUAH DAN SAYUR", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.





 

tanjung selor, 27 mei 2013

                                                                                                penulis